Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kenangan HUT RI yang Tak Terlupakan

 
Hari Kemerdekaan Indonesia
Credit Photo: Pixabay

Rasanya setiap tahun mungkin pengalaman merayakan kemerdekaan Indonesia bagi saya tidak ada bedanya. Terutama semenjak saya pindah dari pulau Kalimantan ke pulau Jawa, dimana sudah 24 tahun saya mengikuti tradisi tirakatan yang diselenggarakan oleh Rukun Warga tempat saya bermukim.

Memang saya akui sudah beberapa tahun ini saya absen alias tidak hadir di acara Tirakatan yang diselenggarakan oleh Rukun Warga. Maklum, intensitas pekerjaan yang lumayan under pressure dalam mengejar target terkadang menyebabkan lelah secara fisik, sehingga hal ini yang menjadi excuse atau alasan bagi saya untuk tidak menghadiri Tirakatan.

Kalau ditanya tahun berapa sih perayaan kemerdekaan Republik Indonesia yang tidak terlupakan bagi saya, yaitu pada rentang waktu tahun 2000 sampai 2003 dimana baru beberapa tahun berdomisili di Surabaya dan tentu saja mendapat teman baru di komplek perumahan yang saya huni.

Bergaul dengan teman-teman baru di komplek yang sebaya tentunya memberikan banyak pengalaman. Kalau dulu di Kalimantan, saya tidak mengikuti organisasi Karang Taruna namun tidak demikian ketika tinggal di pulau Jawa. Ketika mahasiswa, saya juga bergaul dengan teman-teman di komplek dan menjadi anggota Karnag Taruna.

Semenjak menjadi anggota Karang Taruna dan Remaja Masjid, otomatis saya pun aktif di beberapa kegiatan warga, salah satunya di saat malam Tirakatan menyambut HUT Republik Indonesia setiap tahunnya.

Ada beberapa hal yang menjadikan moment perayaan 17 Agustus rentang waktu 3 tahun tersebut berkesan bagi saya, yaitu:
  • Mengenal teman-teman baru
Pindah ke tempat tinggal baru otomatis membuat saya harus beradaptasi dengan lingkungan yang ada. Di komplek perumahan ada Karang Taruna yang merupakan organisasi berisikan para pemuda dimana nantinya memiliki program, salah satunya mempersiapkan acara menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia.

Saya yang tadinya tidak pernah tergabung dengan organisasi seperti Karang Taruna jadi bisa mendapat pengalaman baru di usia muda. Punya teman baru dari lingkungan yang baru juga tentu mengharuskan saya beradaptasi.

Dari teman-teman Karang Taruna, saya banyak belajar karena mereka berasal dari latar belakang pendidikan yang berbeda. Sementara saya sendiri waktu itu masih berada di semester 1 perkuliahan.
  • Belajar berorganisasi
Nah, secara tidak kita sadari ketika tergabung di Karang Taruna, kita akan belajar untuk berorganisasi. Tentunya dalam organisasi kita berlatih mengemukakan pendapat dan saling bekerja sama jika ada acara-acara tertentu.

Seru juga sih, apalagi ketika kami harus rapat membahas agenda kegiatan tertentu, tentunya harus menyesuaikan jadwal masing-masing anggota. Zaman dulu belum ada yang namanya handphone. Jika ada pun, hanya segelintir orang yang punya karena handphone dinilai barang mahal.

Ketika rapat terasa sekali suasana kebersamaan antar anggota, dan kami sangat menyimak apa yang disampaikan oleh ketua Karang Taruna. Mungkin akan berbeda dengan era sekarang dimana mungkin ketika rapat seperti Karang Taruna, beberapa anggota disibukkan dengan rutinitas lainnya sehingga partisipasi beberapa anggota ada yang rendah.
  • Berlatih untuk berkomunikasi
Layaknya dalam sebuah rapat, tentu saja ada saran dan masukkan yang sebaiknya disampaikan anggota agar acara terselenggara dengan baik. Sama ketika saya menghadiri rapat Karang Taruna, dimana ketika ada rencana kegiatan maka semua anggota diminta sumbangsih saran yang dapat menjadikan acara berjaan lancar.

Saya pun belajar untuk tampil berani ketika menghadiri acara Karang Taruna. Memberikan saran yang membangun untuk terselenggaranya acara sangat dibutuhkan dan itu menjadi tugas anggota sebuah organisasi. 

Harapanku di Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-78 Tahun

Layaknya ketika saya berulang tahun setiap tahun, tentu ada secercah harapan di setiap pergantian usia. Inginnya sih selalu lebih baik dari tahun ke tahun dan bisa tetap produktif walau usia yang sudah tak muda lagi.

Begitu pun dengan negara tercinta kita, Republik Indonesia yang walau sudah berusia 78 tahun, namun bisa lebih kuat dan makin eksis dengan segala pencapaiannya, sehingga rakyat Indonesia bangga. 

Saya bangga bisa menjadi bagian dari rakyat Indonesia yang setiap tahunnya merayakan kemerdekaan di tanggal 17 Agustus. Walau mungkin saya tidak ikut berjuang melawan penjajah, namun saya berjuang dengan cara tersendiri sebagai rakyat Indonesia.

Sebagai rakyat Indonesia saya menaruh harapan banyak terhadap bangsa tercinta ini. Semoga ke depannya Indonesia bisa mencetak generasi muda yang berprestasi dan inginnya saya tidak mendengar lagi kasus-kasus kekerasan terhadap anak. Meskipun belum dikaruniai momongan, namun saya merasa miris sekali setiap mendengar berita kriminalitas yang melibatkan anak-anak sebagai korban dan juga pelaku tindak kejahatan.

Seolah-olah bangsa kita sedang berada pada peristiwa darurat terhadap kekerasan terhadap anak. Kemajuan teknologi yang menyebabkan informasi berkembang dengan pesat membuat remaja Indonesia mudah menerima informasi tanpa filter. Semoga ke depannya remaja Indonesia banyak mendapat edukasi tentang bahayanya pergaulan bebas yang dapat menimbulkan ancaman tindak kejahatan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Doa saya terhadap bangsa Indonesia adalah kita selalu dilindungi oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dari segala bencana alam dan segala penyakit seperti pandemi yang terjadi di tahun 2020 lalu. 

Jayalah Indonesia untuk selamanya.

#HUTRI
#DirgahayuIndonesia2023
#Emak2Blogger

3 komentar untuk "Kenangan HUT RI yang Tak Terlupakan"

  1. Di tempatku masih ada Tirakatan, tapi sejak pandemi, ku absen ikutan, untungnya ada yang gantiin, si Bude dan anak nomor dua yang rajin ikut kegiatan kampung :)

    Terima kasih sudah berbagi cerita ya, Mak :)

    BalasHapus
  2. Aaamiiiin mba. Doa yg sama aku harapkan juga. Walopun dengan banyaknya para pejabat pemerintahan yg melakukan korupsi dan mempermainkan hukum, kejahatan di mama2, tapi aku ttp bangga jadi WNI. Dengan segala keterbatasan pasport hijau 😁, gapapalah. At least kita berusaha LBH keras dari negara lain utk survive dan maju.

    BalasHapus