Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ciri Pertemanan yang Toxic

 
Ciri Pertemanan yang Toxic

Semua orang memang butuh untuk bergaul dengan orang lain. Hal ini dikarenakan manusia merupakan makhluk sosial yang memiliki ketergantungan dengan orang lain. Salah satu perwujudan makhluk sosial adalah dengan cara berteman.

Namun bagaimana jika kita salah memilih teman dalam bergaul. Bagaimana ternyata di kemudian hari kita bertemu dengan teman yang toxic dimana selalu membuat takut apabila bertemu dengannya. Tentu tidak nyaman donk, berteman kok malah takut bertemu. Kalau bisa berteman dengan orang lain itu yang bisa menimbulkan rasa nyaman.

Saya pernah berteman dengan seseorang yang di kemudian hari menjadi teman yang sangat toxic bagi saya. Itu kalau versi saya lho. Entahlah bagi teman saya itu apakah dia merasakan demikian atau justru fine-fine saja. Namun belajar dari pengalaman tersebut yang menyebabkan saya lebih selektif lagi memilih teman. Kalau hanya berteman via Whatsapp saja sih tidak masalah deh. Tapi untuk berteman offline kok rasanya suami merupakan teman terbaik untuk saat ini.

Kalian pasti tidak ingin selalu menjadi pendengar bagi teman kalian. Kita juga sesekali ingin curhat donk kepada teman kita berkaitan dengan masalah yang sedang dihadapi. Apa jadinya jika teman kita sangat egois dan tidak mau mendengar curhatan kita.
Pertemanan toxic memiliki arti suatu hubungan yang tidak sehat diantara satu atau lebih manusia dimana akan menimbulkan ketidaknyamanan. 
Sebagai seseorang yang pernah berteman dengan orang toxic, ada trauma yang pernah menghinggapi diri saya terutama jika bertemu dengan teman saya itu. Saya memutuskan untuk tidak merima telepon dari dia dan bahkan memblokir WhatsAppnya. Daripada saya jadi stress, mungkin ini cara terbaik untuk menghindari dari teman toxic.

Lalu apa saja sih tandanya jika kamu berteman dengan orang toxic? Berikut cirinya:
  • Hanya datang jika ada perlunya saja
Bagaimana rasanya jika ada teman yang menghubungi kita jika ada maunya saja. Khusus hal ini sering sekali menimpa saya. Mungkin karena saya terlalu baik ya jadi suka tidak bisa menolak apabila ada tipe teman seperti ini. Lama-lama saya juga berhak menentuka sikap donk jika bertemu teman yang datang jika ada perlunya saja.
  • Tidak berempati manakala kita sedang mengalami kesusahan
Ingin didengar namun tidak ingin mendengarkan keluh kesah kita sebagai teman. Betapa menyakitkan bukan. Big no banget banget saya jika menemuka teman yang tak punya empati sama sekali.
  • Tidak mau menerima kritikan atau saran
Kalau ada teman yang hanya mau mengkritik diri kita tapi menutup telinga mereka dari kritik dan saran, maka ada baiknya kamu pikir-pikir dulu jika ingin menjalin pertemanan seperti itu. Bukankah dalam hidup ini kita perlu timbal balik ya.

Jika kamu memiliki teman dengan tipe yang saya sebutkan di atas, maka semua keputusan ada di tanganmu, apakah ingin terus melanjutkan pertemanan atau sudahi sampai di sini. 

Hidup memang membutuhkan orang lain untuk berinteraksi. Kita tidak mungkin hidup sendirian di muka bumi ini. Namun setelah saya rasa-rasakan, dalam memilih teman pun kita harus berusaha untuk seselektif mungkin.

Memang kelihatannya nampak sepele, "memilih teman" bukan seperti proses memilih pasangan hidup atau membeli rumah. Namun jika dalam suatu hubungan pertemanan hanya sebelah pihak saja yang ingin diperhatikan, maka bagi saya hal itu sudah merupakan bentuk hubungan yang toxic.

Yang pasti, hubungan pertemanan juga ada batasnya.

Posting Komentar untuk "Ciri Pertemanan yang Toxic"