Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Menghadapi Anak Pemarah

 
Anak Pemarah

Dalam sebuah keluarga tentu orang tua memiliki anak-anak dengan beragam karakter. Kalau bisa sih ingin semua anak yang kita miliki berwatak yang baik dan penurut pada kedua orang tuanya. Namun seperti yang sudah sering saya tulis berulang kali, kehidupan ini bak roller coaster yang tidak bisa diprediksi.

Sebagai orang tua, kita tidak bisa memilih mau jadi apa anak kita kelak. Selain itu pula sifat anak tentu berbeda satu dengan lainnya. Walau terlahir dari satu rahim yang sama, namun sifat anak pasti berbeda-beda. Ada yang pemalu, namun tak jarang ada beberapa anak yang tampil berani di depan umum dan berbakat menjadi pemimpin.

Sifat anak bisa jadi terbentuk di lingkungan tempat dia dibesarkan maupun lingkungan tempatnya bersekolah. Jika orang tua terlalu sering mengekang anak maka bisa jadi anak akan menjadi seseorang yang penakut dan kurang bisa mengambil keputusan. Tentu tidak baik jika dibiarkan sampai dewasa, akibatnya anak tidak bisa mengambil sikap dan cenderung plin plan.

Pernah dengar anak yang suka pemarah? Ada juga lho kasus seperti ini dimana anak memiliki temperamen yang tinggi. Selalu ada saja hal sepele yang dipermasalahkan oleh anak sampai membuatnya memiliki emosi meledak-ledak. Emosi anak biasanya diungkapkan dengan menjerit, berteriak bahkan mengamuk. Bahkan tak jarang ditunjukkan di depan umum.

Kalau sudah begini maka Ayah Bunda akan bingung pastinya menghadapi bahkan menenangkan anak yang sedang meluapkan emosi. Jika sekali dinasehati sudah reda emosinya maka tak masalah. Bagaimana jika anak masih tantrum dalam jangka waktu lama? Tentu Ayah Bunda akan bingung menghadapi emosi anak yang berlebih.

Pastinya Ayah Bunda jangan menyikapi amarah anak yang tak kunjung reda dengan tindakan kekerasan yah, karena hal ini kurang baik bagi pertumbuhan anak secara psikologis. 

Anak Sering Marah? Coba Lakukan Hal Ini

Jika Ayah dan Bunda memiliki anak yang tidak bisa mengontrol emosi, maka ada banyak cara yang bisa kalian lakukan. Beberapa cara tersebut antara lain:
  • Ajarkan anak dengan bahasa yang mudah dimengerti
Anak tetaplah seorang anak apalagi jika belum menginjak masa remaja. Pemahaman anak bisa jadi belum bisa menangkap nasihat yang diberikan oleh kedua orang tuanya. Maksud baik dari kedua orang tua dengan menasihati agar tidak sering marah, bisa jadi dipersepsikan lain oleh si anak.

Orang tua harus memberi pemahaman yang sangat mudah dipahami oleh anak ketia memintanya mengelola emosi. Misalnya saja dengan kalimat sederhana, "Kak, jangan marah di depan orang banyak ya, kan malu dilihat. Nanti Kakak tidak punya teman lho kalau sering marah-marah." 

Mungkin sedikit terlihat menakut-nakutin namun dengan adanya kalian "tidak punya teman" bisa jadi senjata agar anak mengontrol bahkan bisa mengurangi emosinya.
  • Beri Hukuman
Anda sebagai orang tua tetap yang memiliki kendali atas anak Anda. Jangan takut dengan kemarahan anak dan jangan berusaha mengalah. Namun bersikap tegaslah dengan anak yang sedang marah. Salah satu cara bersikap tegas kepada anak yang pemarah adalah dengan memberi hukuman.

Hukuman yang diberikan tentu saja sesuai dengan karakter anak Anda, jangan sampai menimbulkan trauma ketika dia beranjak dewasa. Setidaknya hukuman yang diberikan membuat anak menjadi berpikir dua kali ketika akan marah. Hukuman yang menurut saya masih wajar adalah dengan mengurangi atau tidak memberikan uang jajan selama seminggu misalnya jika anak masih marah dalam jangka waktu yang ditentukan orang tua.
  • Bawa ke Psikolog
Hal ini mungkin merupakan cara yang paling akhir dilakukan oleh orang tua. Seperti yang kita ketahui bahwa jika seorang anak sudah sampai tahap dibawa konsultasi ke Psikolog artinya memang urgent untuk ditangani dan diambil tindakan.

Namun percayalah bahwa berkonsultasi ke Psikolog bukan akhir dari segalanya kok. Bisa jadi orang tua tidak menemukan formulasi yang tepat untuk meredam amarah anak sehingga meminta bantuan Psikolog.

Penutup

Demikian cara yang bisa Ayan Bunda lakukan dalam menghadapi anak pemarah. Semoga kiranya kita semua diberi kemampuan mendidik anak-anak kelak agar tidak menjadi individu pemarah.

Posting Komentar untuk "Cara Menghadapi Anak Pemarah"